RANGKUMAN PRAKTIKUM BASIS DATA
MODUL 1-6
Disusun Oleh:
Nama : Loranti Valentina
NIM :231080200049
Kelompok : 4
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Materi yang saya lampirkan ini merupakan hasil rangkuman dari materi praktikum Mata Kuliah Basis Data yang dilaksanakan selama satu semester ini untuk memenuhi tugas Praktikum Basis Data. Saya merupakan Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Jika ingin mengetahui lebih detail tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa langsung mengakses link
umsida.ac.id atau fst.umsida.ac.id
POKOK BAHASAN 1
BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh mengenai konsep basis data,pemodelan data dan pembuatan diagram E-R yang menjadi pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari sistem basis data dan Structure Query Language (SQL), dimana konsep ini nantinya digunakan untuk merepresentasikan sebuah system basis data.
PENYAJIAN
(TUTORIAL)
1. Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputerdan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hungan sebagi sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras
(Hardware), Sistem Operasi (Operating System), basis data (Database), DBMS
(Database Management System), Pemakai (User).
2. Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1. Model
Data Berbasis Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model. Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut.
2. Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logik
antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model. Model Rasional merupakan
model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logik antar data dalam basis data
dengan mempresentasikannya ke dalam betuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang
menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3. Physical Based Data Model
Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan
kompleksitasnya yang tinggi.
3. Bahasa Basis data
Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah
dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1. 1. DDL
(Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan struktur dan
kerangka dari basis data yang meliputi :
a. Membentuk
basis data, tabel, indeks.
b. Mengubah
struktur table.
c. Menghapus
basis data, tabel atau indeks.
2. 2. DML
(Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada
basis data yang meliputi :
a. Menambahkan
atau menyisipkan data baru ke basis data
b. Mengelolah
data yang tersimpan dalam basis data (query)
c. Mengubah
dan menghapus data dalam basis data.
3. 3. DCL
(Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada
basis data yang meliputi :
a. Menugaskan
hak akses terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b. Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data
4.Entity Relationship Diagram
(ER-D)
Merupakan model data yang
dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancang
atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data
karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan
antar data di dalamnya.
1. 1. Komponen
ER_Diagram
Sebuah diagram ER
tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang
terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas,
kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang terjadi diantara dua
entitas.
a. Entitas
(Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di
dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya
perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
· Entitas
Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong
entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Mahasiswa, Matakuliah.
· Entitas
dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak
bebas/independen atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat.
Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas
reguler).
Contoh : Matakuliah konsentrasi, bergantung pada
entitas Matakuliah.
· Entitas
super type dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang
memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas
bagian yang lebih rendah.
Contoh : Entitas Karyawan.
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih
rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh: Entitas karyawan tetap dan
karyawan_tidak_tetap
b. Atribut
(Attribute)
Merupakan
keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke
dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh
: mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir,
tanggal_lahir. dsb.
Atribut pada sebuah
entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·
Atribut sederhana (simple attribute),
yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh
: pada entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013
· Atribut
komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah
komponen.
Contoh : pada entitas
mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c. Kerelasian
antar entitas (Entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan
antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagai
berikut :
1. Kerelasian jenis satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksidiantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas
Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga
sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu
tupel pada entitas A.
2. Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
· Satu
ke banyak (one to many)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.
3. Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many), Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.
1. 2. Langkah-langkah
Membuat ER_Diagram
Untuk membuat E-R Diagram
secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah -langkah sebagai
berikut :
· Identifikasikan
setiap entitas yang terlibat.
· Lengkapi
masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.
· Tentukan
primary key dari masing-masing entitas.
· Identifikasikan
setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi di antara entitas dengan
membuat table daftar kerelasian antar entitas.
· Gambarkan
simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan
tidak bertabrakan.
· Cek
ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan
atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar
entitas.
POKOK BAHASAN 2
STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
PENDAHULUAN
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.
SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan
suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards
Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali
diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose,
IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga
mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan
pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian
dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.
B.
Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a. a. Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut:
Pernyataan |
Keterangan |
CREATE |
Menciptakan basis data, tabel atau indeks |
ALTER |
Mengubah struktur tabel |
DROP |
Menghapus basis data, tabel atau indeks |
COMMIT |
Mengakhhiri sebuah ekseskusi transaksi data |
ROLLBACK |
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu
transaksi gagal dilaksanakan |
INSERT |
Menambahkan sebuah garis pada tabel |
UPDATE |
Mengubah nilai pada sebuah baris |
SELECT |
Memilih baris dan kolom pada tabel |
DELETE |
Menghapus baris pada tabel |
GRANT |
Menugaskan hak terhadap basis data kepada
pengguna atau grup pengguna |
REVOKE |
Membatalkan hak terhadap basis data |
Yang
semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
a. Data
Definition Language (DDL): Digunakan untuk mendefinisikan data dengan
menggunakan perintah: CREATE, DROP, ALTER.
b. Data
Manipulation Language (DML): Digunakan untuk memanipulasi data dengan
menggunakan perintah: INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c. Data
Control Language (DCL) Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan
perintah: GRANT, REVOKE.
a. b. Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Database Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
b. c. Tipe
Data
Setiap data memiliki tipe data.
Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :
Tipe data untuk numerik
Tipe |
Keterangan |
Range Nilai |
TINYINT |
Nilai integer yang sangat kecil |
Signed : -128 s.d. 127 Unsigned : 0 s.d. 255 |
SMALLINT |
Nilai integer yang kecil |
Signed : -32768 s.d. 32767 Unsigned : 0 s.d. 65535 |
MEDIUMINT |
Integer dengan nilai medium |
Signed : -8388608 s.d. 8388607 Unsigned : 0 s.d. 16777215 |
INT |
Integer dengan nilai standar |
Signed : -2147483648 s.d. 2147483647 Unsigned : 0 s.d. 4294967295 |
BIGINT |
Integer dengan nilai besar |
Signed
: -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807 Unsigned
: 0 s.d. 18446744073709551615 |
FLOAT |
Bilangan desimal dengan single-precission |
minimum 1.175494351e-38 maksimum ± 3.402823466e+38 |
DOUBLE |
Bilangan desimal dengan double-precission |
minimum + 2.2205738585072014e-308 maksimum +
1.7976931348623457e+308 |
DECIMAL (M, D) |
Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai
string. M adalah jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah
jumlah digit dibelakang koma |
Tergantung pada nilai M dan D |
Keterangan :
Signed dan Unsigned adalah atribut untuk
tipe data numerik
- Signed:
Data yang disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negatif dan positif.
Tipe |
Keterangan |
Ukuran Maksimum |
CHAR(n) |
String
karakter dengan panjang yang tetap yang tetap, yaitu n |
1
M byte |
VARCHAR(n) |
String
karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n. |
1
M byte |
TINYBLOB |
BLOB
(Binary Language Object) yang sangat kecil |
2⁸-1
byte |
BLOB |
BLOB
berukuran kecil |
2¹⁶-1
byte |
MEDIUMBLOB |
BLOB
berukuran sedang |
2²⁴-1
byte |
LONGBLOB |
BLOB
berukuran besar |
2³²-1 byte |
TINYTEXT |
String
teks yang sangat kecil |
2⁸-1
byte |
TEXT |
String
teks berukuran kecil |
2¹⁶-1
byte |
MEDIUMTEXT |
String
teks berukuran medium (sedang) |
2²⁴-1
byte |
LONGTEXT |
String
teks berukuran besar |
2³²-1 byte |
ENUM |
Enumerasi,
kolom dapat diisi dengan satu member enumerasi |
65535
anggota |
SET |
Himpunan,
kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan |
64
anggota himpunan |
Tipe |
Range |
Format |
DATE |
“1000-01-01”
s.d. “9999-12-31” |
“0000-00-00” |
TIME |
“-832:59:59”
s.d. “838:59:59” |
“00:00:00” |
DATETIME |
“1000-01-01
00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59” |
“0000-00-00
00:00:00” |
a. d. Konstanta
Konstanta menyatakan
nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah
SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1. Konstanta
bertipe numerik: 200, -3, 1500, 3.25
2. Konstanta
bertipe karakter: 'Teknik Informatika’
Keterangan
:
Konstanta
bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta
dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
b. e. Operator
Aritmatika
Operator
Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh
: harga*jumlah+2
Simbol-simbol
yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :
Simbol |
Keterangan |
* |
Perkalian |
/ |
Pembagian |
+ |
Penjumlahan |
- |
Pengurangan |
% |
Sisa pembagian |
Merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.
Simbol |
Keterangan |
= |
Sama dengan |
> |
Lebih besar |
< |
Lebih kecil |
>= |
Lebih besar atau sama dengan |
<= |
Lebih kecil atau sama dengan |
<> |
Tidak sama dengan |
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT
Simbol |
Keterangan |
NOT atau ! |
Sebagai negasi atau pembalik nilai |
OR atau || |
Atau |
AND atau && |
Dan |
Simbol |
Keterangan |
IS NOT NULL |
Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null) |
IS NULL |
Apakah sebuah nilai adalah kosong (null) |
BETWEEN |
Apakah suatu nilai di antara dua Batasan nilai |
IN |
Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada |
NOT IN |
Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang
ada |
LIKE |
Apakah suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu |
NOT LIKE |
Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria
tertentu |
Fungsi adalah sebuah subprogram yang
menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adalah fungsi standar
di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi
statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.
1. SUM(ekspresi)
2. Fungsi
ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu table
3. AVG(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai
dalam suatu kolom dari suatu tabel atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG
umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom
dengan tipe data numerik.
4. COUNT(x)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record
(baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin
dicari jumlah barisnya.
5. MAX(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari
suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe
data numerik.
6. MIN(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.
65 MySQL (My Structured Query Language)
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah license GPL (General Public License).
1. 1. Instalasi
MySQL-5.0.22-WIN32 :
6. Pilih OK, kemudian pilih tombol Next, dan pilih tombol Install, maka proses instalasi dimulai.
7. Berikutnya muncul dialog account, pilih Skip Sign-Up dan klik tombol Next maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
9. Pilih Standard Configuration dan klik tombol Next
10. Pilih tombol Next. Kemudian muncul gambar berikut ini. Masukkan password yang diinginkan pada kota isian New root password dan Confirm berikut ini untuk sekuritas, misalnya umsida. Klik tombol Next.
12. Klik Finish.
1. Melakukan
Koneksi ke MySQL :
Cara
1 :
1. Melalui DOS Prompt, masuk ke direktori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\> cd c:\appserv\mysql\bin
2. Setelah
itu ketikkan perintah berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah):
C:\appserv\mysql\bin> mysql -u root -p
maka akan diminta untuk memasukkan password, isikan
password yang digunakan pada saat instalasi, yaitu umsida.
3. Selanjutnya
akan ada respon dari server seperti gambar berikut :
Tampilan tersebut di atas menandakan bahwa telah
berhasil melakukan koneksi ke server.
Cara
2 :
1. Dari menu Start
> All Programs > MySQL > MySQL Server 5.0 > MySQL Command Line
Client, maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :
2. Masukkan
password yang telah ditentukan pada saat instalasi, yaitu: umsida,
kemudian tekan enter.
3. Merubah
Prompt MySQL: c
Rubahlah nama prompt
mysql dengan nama dan nim masing-masing mahasiswa.
Sintax:
Mysql> prompt
prakDB/nama (3 nim terakhir) (spasi) (enter)
POKOK BAHASAN 3
DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
PENDAHULUAN
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.
Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur dan kerangka data dan obyek basis data. Bisa juga
dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan
atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut,
serta hubungan antar tabel.
Perintah |
Keterangan |
Create Database |
Membuat basis data |
Drop Database |
Menghapus basis data |
Create Table |
Membuat table |
Alter Table |
Mengubah atau
menyisipkan kolom ke dalam tabel |
Drop Table |
Menghapus table dari
basis data |
Create Index |
Membuat index |
Drop Index |
Menghapus index |
B.
Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definiton
Language:
a. a. Membuat
Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :
prakDB/Loranti (049) >create database perpustakaan;
b. b. Menampilkan
daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapat menggunakan perintah :
SHOW
DATABASES;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data:
prakDB/Loranti (049) > show databases;
c. c. Menghapus
Database
Untuk melakukan
penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax:
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana:
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :
prakDB/Loranti (049) > drop database perpustakaan;
d. d. Mengaktifkan
Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah:
USE namadatabase;
karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat kembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :
prakDB/Loranti
(049) >use perpustakaan;
e. Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat table Syntaxnya adalah:
CREATE
TABLE namatabe
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]),
Field2
TipeData2 ([lebar]),
…
Field3
TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan:
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung (nama_tabel). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeDatal merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).
Berikut ini perintah untuk membuat
tabel dengan nama pengarang :
prakDB/Loranti
(049) >create table pengarang (
-> kode_pengarang varchar(5),
-> nama_pengarang varchar(35));
Syntax tambahan :
Maka tabel pengarang telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah:
prakDB/Loranti (049) show tables;
Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah:
DESC namatabel;
Contoh:
prakDB/Loranti (049) >desc pengarang;
f. f. Mendefinisikan
null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax:
CREATE
TABLE namatabel
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]) NOT NULL,
Field2
TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
…
Field3
TipeData3 ([lebar])
);
Contoh:
prakDB/Loranti
(049) >create table pengarang(
-> kode_pengarang varchar(5) not null,
-> nama_pengarang varchar(35) not null);
a. a. Mendefinisikan
Nilai Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax:
CREATE
TABLE namatabel
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]),
Field2
TipeData2 DEFAULT nilai
);
Dimana nilai adalah nilai default dari atribut tersebut.
Contoh:
prakDB/Loranti (049)
create table buku (
-> Kode_buku varchar(5) not null,
-> Judul_buku varchar(15) not null,
-> harga integer default 0,
-> tahun_terbit varchar(5),
-> kode_pengarang
varchar(5),
-> kode_penerbit varchar(5));
b. b. Menentukan
kunci primer (Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain.
Primary Key adalah suatu
atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara
unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari
suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah Syntax membuat primary key untuk Fieldl
Cara 1 :
CREATE
TABLE namatabel
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2
TipeData2 ([lebar])
);
Cara 2:
CREATE TABLE namatabel
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]),
Field2
TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY
(Fieldl)
);
Cara 3:
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
Berikut ini perintah
untuk membuat tabel pengarang dengan atribut kode_pengarang tipe datanya
varchar(5), nama_pengarang tipe datanya varchar(15) dengan mendefinisikan nilai
not null dan primary key untuk atribut kode_pengarang:
Contoh 1:
prakDB/Loranti (049) create table pengarang (
-> Kode_pengarang varchar(5) not null
primary key,
-> Nama_pengarang varchar(15) not null);
Contoh 2 :
prakDB/Loranti
(04) create table pengarang (
Kode_pengarang varchar(5) not null primary key,
Nama_pengarang varchar(15) not null,
primary key (kode_pengarang));
Contoh 3:
prakDB/Loranti (049) create table pengarang (
-> kode_pengarang
varchar(5) not null,
-> nama_pengarang varchar(15) not null);
penambahan primary key :
prakDB/Loranti (049) alter table pengarang add constraint pk primary key (kode_pengarang);
c. c. Menghapus Primary Key Pada Tabel Perintah :
Cara 1
: Jika primary key dibuat dengan
menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT
namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table:
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :
prakDB/Loranti (049) alter table pengarang drop primary key;
d. d. Menentukan
Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign
key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk
dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Perintah yang digunakan
sebagai berikut:
CREATE
TABLE namatabel
(
Fieldl
TipeDatal ([lebar]),
Field2
TipeData2 ((lebar]),
FOREIGN KEY (Field2)
REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO
ACTION
)
atau
ALTER namatable ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY CONSTRAINT (namafield) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
Berikut ini perintah untuk membuat tabel buku beserta kolom-kolomnya :
prakDB/Loranti
create table buku (
Kode buku varchar (5) not null primary key,
Judul buku varchar(15) not null,
harga integer default 0,
tahun terbit varchar(5), kode_pengarang varchar (5),
kode_penerbit varchar(5),
Foreign key (kode pengarang) references pengarang (kode_pengarang) on update cascade on delete no action);
atau
prakDB/Loranti (049) create table buku (
-> Kode_buku varchar(5) not null primary
key,
-> Judul_buku varchar(15) not null,
-> harga integer default 0,
-> tahun_terbit varchar(5),
-> kode_pengarang varchar(5),
-> kode_penerbit varchar(5));
prakDB/Loranti (049) alter table buku add constraint fk foreign
key (kode_pengarang) references pengarang(kode_pengarang) on update c
ascade on delete no action;
e. e. Menghapus
Foreign Key
Foreign key yang sudah dibuat dapat di hapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini perintah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :
prakDB/Loranti (049) alter table buku drop foreign key fk;
f. f. Mengubah
Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat
dapat dilakukan perubahan strukturnya seperti penambahan atribut (field),
penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut.
Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.
ü Menambah
Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama atribut yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari atribut yang akan ditambahkan. Berikut ini perintah untuk menambah atribut keterangan dengan tipe data varchar(25) ke dalam tabel buku :
prakDB/Loranti (049) alter table buku add keterangan varchar(25);
ü Mengubah
Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana:
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan dengan char(20) :
prakDB/Loranti (049) alter table buku modify column keterangan char(20);
ü Mengubah
Nama Atribut (Field) pada Tabel
Syntax:
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;
Dimana:
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama
atributnya, namalamafield adalah atribut yang akan diganti namanya,
namabarufield adalah nama baru atribut, tipedatanya adalah tipe data dari
atribut tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama atribut keterangan
menjadi ket :
prakDB/Loranti
(049) alter table buku change column keterangan ket char(20);
ü Menghapus
Atribut (Field) Pada Tabel
Syntax:
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini perintah untuk menghapus atribut ket pada tabel buku:
prakDB/Loranti (049) alter table buku drop ket;
g. g. Menghapus
Tabel
Tabel sudah di buat dapat
di hapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE.
Syntax sebagai berikut:
DROP TABLE
namatabel;
Tabel yang akan dihapus
sesuai dengan namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama
pengarang :
prakDB/Loranti (049) drop table buku;
POKOK BAHASAN 4
DATA MANIPULATION LANUAGE (DML)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai data manipulation language (DML), Dimana data pada basis data dapat dikelola dan dimanipulasi dengan menggunakan perintah insert, select, update, dan delete.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.
Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation
Language (DML) merupakan perintah-perintah yang befungsi untuk melakukan
manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain:
perintah untuk memilih data (query), menyisipkan, mengubah dan menghapus data
dalam basis data.
Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML
diantaranya adalah:
1. Melakukan
pencarian kembali data lama,
2. Penyisipan
data baru ke dalam tabel
3. Penghapusan
data
4. Pengubahan
data
5. Menampilkan
data dengan kriteria tertentu
6. Menampilkan
data secara terurut
DML menurut
jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Prosedural,
DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya, Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III,
FoxBase.
2. Non
Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang
dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non
prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE).
B.
Perintah DML sebagai berikut :
a. a. INSERT
Perintah INSERT
digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara
untuk menambah baris, yaitu :
Cara
1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT
INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Cara
2 :
Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel VALUES (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Berikut ini
perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :
Cara
1 :
prakDB/Loranti(049) insert into buku
values ('B001','Sistem Basis Data',25000,'2004','P001','T001');
Cara 2 :
prakDB/Loranti(049) insert into pengarang
(kode_buku,judul_buku,harga,tahun_terbit,kode_pengarang,kode_penerbit) values
('B002','Sistem Informasi',50000,'2003','P001','T001');
Keterangan :
Jika data bertipe sting, date atau time
(contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit
dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data
bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik
tunggal maupun ganda.
b. b. UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada
satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1,kolom2 =
nilai2[WHERE kondisi]; Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah
suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah
baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut :
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku
menjadi ‘Basis Data’ :
prakDB/Loranti(049) update buku set judul_buku='Basis Data';
Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku
menjadi Basis Data Terpadu Dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
prakDB/Loranti(049) update buku set judul_buku='Basis Data
Terpadu' where kode_buku='B001';
c. c. SELECT
Perintah
SELECT digunakan untuk menampilkan isi suatu tabel yang dapat dihubungkan
dengan tabel yang lainnya.
1)
Menampilkan data
untuk semua kolom menggunakan asterisk(*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah
untuk menampilkan semua data pada tabel buku:
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
2)
Menampilkan data
untuk kolom tertentu
Syntax
: SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini
perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang ditampilkan
adalah kolom kode_buku :
prakDB/Loranti(049) select kode_buku from buku;
3)
Menampilkan data
dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax
: SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut
ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku Dimana nilai pada kolom kode_buku
adalah B001 :
prakDB/Loranti(049) select * from buku where kode_buku='B001';
Beberapa
operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE selain ‘=’ adalah
:> (lebih dari), < (kurang dari), <> (tidak sama dengan), >=
(lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun
operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut ini data
yang ada pada tabel pengarang :
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data
pada tabel buku dimana nilai harga berkisar dari 25000 hingga 50000 :
prakDB/Loranti(049) select * from buku
where harga>=25000 and harga<=50000;
Atau
prakDB/Loranti(049) select * from buku where harga between 25000 and 50000;
Contoh
2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama
dengan 25000 atau 50000 :
prakDB/Loranti(049)
select * from buku where harga=25000 or harga=50000;
Atau
prakDB/Loranti(049) select * from buku
where harga in (25000,50000);
Contoh 3 : perintah untuk menampilkan data
pada tabel buku dimana nilai pada kolom judul_buku tidak sama dengan basis data
:
prakDB/Loranti(049) select * from buku where not judul_buku='Basis Data Terpadu';
Atau
prakDB/Loranti(049) select * from buku where judul_buku<>'Basis Data Terpadu';
Contoh
4 : Isi tabel buku
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana diawali dengan karakter ‘B’ :
prakDB/Loranti(049) select * from buku where judul_buku like 'B%';
4)
Memberikan nama
lain pada kolom
Syntax
:
SELECT
namakolom AS namakolombaru FROM namatabel;
Berikut
ini perintah untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul
pada tabel pengarang :
prakDB/Loranti(049) select judul_buku as judul from buku;
5)
Menggunakan alias
untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, bmalias.harga FROM namatabel nmalias;
Berikut ini
perintah untuk memberikan alias pada tabel buku :
prakDB/Loranti(049) select j.judul_pengarang, j.harga from buku j;
6)
Menampilkan data
lebih dari dua tabel
Syntax
:
SELECT *
from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
Isi tabel pengarang:
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang;
Isi tabel buku :
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
Berikut ini perintah untuk menampilkan
semua data pada tabel pengarang dan tabel buku :
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang,buku;
7)
Operator comparison ANY dan ALL
a)
Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery.
Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu
perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya
:
Gaji > ANY (S)
Jika subquery
S menghasilkan G1, G2, …, Gn, maka kondisi di atas identik dengan :
(gaji
> G1) OR (gaji > g2) OR … OR (gaji > Gn)
Contoh :
perintah untuk menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang
terkecil:
prakDB/Loranti(049) select * from buku where harga > ANY
(select kode_pengarang from pengarang);
b)
Operator ALL
digunakan untuk melakukan perbandingan dengan ALL menghasilkan nilai TRUE
(benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan
menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh: perintah untuk menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi:
prakDB/Loranti(049) select * from buku where harga >= ALL (select kode_pengarang from pengarang);
8)
Aggregate
Functions (COUNT,SUM, AVG, MIN, MAX)
a. COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada tabel buku:
prakDB/Loranti(049) select count(kode_buku) from buku;
b. SUM
Perintah yang digunakan
untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk
menghitung rata-rata dari kolom harga pada tabel pengarang:
prakDB/Loranti(049) select sum(harga) from buku;
c. AVG Perintah yang digunakan untuk menghitung
rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung
rata-rata kolom harga pada tabel pengarang:
prakDB/Loranti(049) select avg(harga) from buku;
d. MIN
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel.
Contoh : perintah
untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel buku:
prakDB/Loranti(049) select min(harga) from buku;
e. MAX
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.
Contoh : perintah untuk menampilkan nilai tebesar dari kolom harga pada tabel
buku:
prakDB/Loranti(049) select max(harga) from buku;
9)
SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh,
terdapat tabel buku dengan data sebagai berikut :
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
akan ditampilkan
hanya kolom tahun_masuk dan digabungkan dengan SUM(jml_buku) yang dikelompokkan
berdasarkan kolom tahun_masuk pada tabel buku :
prakDB/Loranti(049) select sum(jml_buku) from buku group by
tahun_terbit;
Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi
klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan.
Contoh : perintah untuk menampilkan data hanya kolom tahun_masuk yang
dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk, Dimana jumlah buku berdasarkan
kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel buku :
prakDB/Loranti(049) select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count(kode_buku) >1;
10) ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan
untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang
dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutkan data buku berdasarkan kolom judul
:
prakDB/Loranti(049) select * from buku order by
judul_buku;
atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending
(menaik)
prakDB/Loranti(049) select * from buku order by judul_buku asc;
atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending
(menurun)
prakDB/Loranti(049) select * from buku order by judul_buku desc;
d. d. DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam
tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi
tertentu. Berikut ini untuk menghapus baris pada tabel buku dengan data sebagai
beriku :
prakDB/Loranti(049) select * from buku;
Contoh 1 : jika ingin menghapus seluruh baris pada
tabel pengarang ;
prakDB/Loranti(049) delete from buku;
Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki
nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai
berikut :
prakDB/Loranti(049) delete from buku where kode_buku='B001';
Contoh 3 : jika ingin menghapus baris yang memiliki
nilai ‘Basis Data Terpadu’ pada kolom judul_buku pada tabel buku maka
perintahnya sebagai berikut :
prakDB/Loranti(049) delete from buku where
judul_pengarang='Basis Data Terpadu';
POKOK BAHASAN 5
QUERY DAN VIEW
PENDAHULUAN
Pada
pokok bahasan ini akan dibahas mengenai query dan view dalam basis data.
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengelolah
data dengan kriteria tertentu.
2. Mengelolah
data dari beberapa tabel
3. Memahami
dan membuat View
4. Dapat
Memanggil data melalui View
5. Merubah
definisi View
6. Insert,
Update, dan Delete data melalui View
7. Menghapus
(drop) view
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.
Query
Query merupakan suatu
proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data
berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data,
query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan
field kunci. Namun query juga digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya
kurang informatif dan terbatas.
1. Aturan
dalam melakukan query antar tabel :
a. Setiap
field disebutkan bersama dengan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku
artinya field kode_buku dari tabel buku.
b. Setiap
tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM,
dengan pemisah koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
Contoh : FROM buku,
anggota.
c. Kondisi
dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.
2. Jenis-jenis
join pada query :
a. Operator
Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi
penggabungan deng perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang
digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh:
prakDB/Loranti(049) select * from buku CROSS JOIN bagian LIMIT 5;
b.
Operator Inner
Join
Inner join digunakan
untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat
dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri
mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan
data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom
kode_pengarang :
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
c.
Operator Equijoin
Equijoin adalah
penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa
WHERE
Contoh :
prakDB/Loranti(049) SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku, pengarang WHERE buku.kode_pengarang=pengarang.kode_pengarang;
d.
Operator Self-Join
Self-Join adalah jenis
penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan
self-join menggunakan alias.
Contoh :
prakDB/Loranti(049) SELECT a.kode_buku, b.judul_buku FROM buku
a, buku b WHERE a.harga='25000' AND a.harga='25000';
e.
Operator Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijon dengan
memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Contoh :
prakDB/Loranti(049) SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang;
Natural Join dibedakan
menjadi 2 yaitu :
·
Natural Left join
Natural left join
digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural
left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data
dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya
berupa nilai NULL.
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang natural left join buku;
·
Natural Right Join
Natural right join
digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah
natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri tidak memiliki
pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang natural right join buku;
3. UNION,
INTERSECT dan EXCEPT
1. UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk
menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom
dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini
perintah untuk memperolah data pada tabel buku dimana tahun penerbitan 2003 dan
2004 :
prakDB/Loranti(049) select tahun_terbit,judul_buku from buku
where tahun_terbit='2003' union > select tahun_terbit,judul_buku from buku
where tahun_terbit='2004';
Perintah
di atas identik dengan :
prakDB/Loranti(049) select tahun_terbit,judul_buku from buku
where tahun_terbit='2003' or tahun_terbit='2004';
Namun
tidak semua penggabungan dapat dilakukan deng OR, yaitu jika bekerja pada dua
tabel atau lebih.
2.
INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT *
FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
prakDB/Loranti(049) SELECT * FROM buku INTERSECT SELECT * FROM
buku;
Pada
MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nestel Queries.
3.
EXCEPT / Set
Difference
EXCEPT merupakan operator
yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data
yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak
terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan
tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT *
FROM namatabel2
prakDB/Loranti(049) SELECT * FROM buku EXCEPT SELECT * FROM
buku;
Pada
MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan
operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.
4.
Nested Queries /
Subquery(IN,NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query didalam query. Dengan
menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query
di atasnya.
Subquery terletak di dalam kasus WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.
Contoh 1 :
perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom
kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
prakDB/Loranti(049) select * from
pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);
atau menggunakan EXISTS
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang where exists (select
* from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
Pada
contoh di atas :
Select kode_pengarang FROM buku
prakDB/Loranti(049) select kode_pengarang from buku;
disebut
subquery, sedangkan :
SELECT * FROM pengarang
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang;
berkedudukan sebagai query.
Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak
ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom
jenis di tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data
pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada
tabel buku menggunakan NOT IN :
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang where kode_pengarang
not in (select kode_pengarang from buku);
atau menggunakan NOT EXISTS
prakDB/Loranti(049) select * from pengarang where not exists
(select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
B.
View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menulis ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
Kita menggunakan opsi OR
REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah
tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika
nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.
C.
Penggunaan View
1.
View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama “view buku”. Perintahnya adalah sebagai berikut :
prakDB/Loranti(049)
CREATE VIEW view_buku AS
-> SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
a.tahun_terbit, b.nama_pengarang
-> FROM buku a JOIN pengarang b ON a.kode_pengarang=b.kode_pengarang;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
prakDB/Loranti(049) SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name= 'view_buku';
Lihat hasil query view view_buku :
prakDB/Loranti(049) select * from view_buku;
2.
View dengan 3
tabel
Membuat
view dari relasi antara tabel “buku”, “anggota” dan “peminjaman”
untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan
nama “view_peminjaman”. Perintahnya adalah sebagai berikut :
prakDB/Loranti(049)
CREATE VIEW view_peminjaman AS
-> SELECT
->
a.id_peminjaman,
->
b.kode_buku,
->
b.judul_buku,
->
c.kode_anggota,
->
c.nama_anggota,
->
a.tanggal_pinjam,
->
a.tanggal_kembali
-> FROM
->
peminjaman a
-> JOIN
->
buku b ON a.kode_buku = b.kode_buku
-> JOIN
-> anggota c ON a.kode_anggota = c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
prakDB/Loranti(049) select * from information_schema.views where table_name = 'view_peminjaman';
Lihat hasil query view view_peminjaman :
prakDB/Loranti(049) select * from view_peminjaman;
POKOK BAHASAN 6
DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) / HAK AKSES USER
PENDAHULUAN
PENYAJIAN (TUTORIAL)
A.
Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data
selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses
berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai
tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan
perubahan dan penghapusan data.
Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah
SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.
B. Mengatur Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22. keatas dalam manajemen user
dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1. Perintah
GRANT
Dipergunakan untuk
membuat user baru dengan izin aksesnya,
Bentuk umum :
GRANT jenis_akses (‘nama_kolom’) ON nama_databases TO nama_user IDENTIFIED BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]
Atau
GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
· Hak_akses
merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau
keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma
(,).
· Nama
tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
· Pemakai,
nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem databases pemakai bisa
disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh :
Misalkan kita sebagai Administrator basis data yang
mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur
hak akses pengguna siska dan edi (sebagai user).
prakDB/Loranti(049) GRANT SELECT ON buku TO siska;
Perintah
diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada
user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk
melakukan proses query pada tabel buku.
Hak
akses lebih dari satu :
prakDB/Loranti(049) GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO siska,edi;
C.
Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam
mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi
dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja.
Perintahnya :
prakDB/Loranti(049) GRANT SELECT, UPDATE (kode_buku,judul_buku,tahun_terbit) ON buku TO edi;
Dari perintah diatas user arif hanya dapat
melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu (kode_buku,
judul_buku, tahun_terbit).
D.
Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat
memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses
penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
prakDB/Loranti(049) GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska;
Atau menggunakan
prakDB/Loranti(049) GRANT ALL ON buku to siska;
E.
Hak Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses penuh kepada banyak user
dapat menggunakan PUBLIC. Beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD.
Contoh :
prakDB/Loranti(049) GRANT SELECT, INSERT
ON buku TO “@’%’;
F.
Pencabutan Hak Akses
1. Pencabutan
Hak Akses Sementara
Untuk melakukan
pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE.
Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau
secara keseluruhan.
Bentuk umum :
REVOKE
hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;
Contoh :
Administrator ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya;
prakDB/Loranti(049) REVOKE SELECT ON buku FROM siska;
Atau
prakDB/Loranti(049)
REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM edi;
2. Perintah
DELETE
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.
prakDB/Loranti(049) DROP USER siska;
Semoga rangkuman ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar