Minggu, 14 Januari 2024

RANGKUMAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

 RANGKUMAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

MODUL 1-6

 


Disusun Oleh :



Nama : Loranti Valentina

NIM :231080200049

Kelompok : 03

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Materi yang saya lampirkan ini merupakan hasil rangkuman dari materi praktikum Mata Kuliah Sistem Digital yang dilaksanakan selama satu semester ini untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah. Saya merupakan Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Jika ingin mengetahui lebih detail tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa langsung mengakses link 

umsida.ac.id atau fst.umsida.ac.id



POKOK BAHASAN 1

PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR

 

        PENDAHULUAN

    Pada pokok bahasan ini  berisi penjelasan tentang konsep Gerbang Logika Dasar dimana Mahasiswa diharapkan mampu memahami jenis-jenis rangkaian logika dasar dan symbol rangkaian gerbang logika dasar. 


        PENYAJIAN

            Terdapat beberapa jenis dan symbol Gerbang Logika Dasar.

1.     Gerbang AND

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output).

Simbol Gerbang AND









       2.     Gerbang OR

Gerbang   OR   memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output).

      Simbol Gerbang OR









        3. Gerbang NOT (Intterver)

    Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output).

Simbol Gerbang NOT

     

4. Gerbang NAND (NOT AND)

    Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND.

    Simbol Gerbang NAND

        5. Gerbang NOR (NOT OR)

             Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan                              kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. 

            Simbol Gerbang NOR

            

       6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)

           X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran                 (Output) Logika.

           Simbol Gerbang X-OR
            
            







      7. Gerbang X-NOR (Exclusive NOR)

          X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan             Gerbang NOT. Gerbang X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output).

           Simbol Gerbang X-NOR


POKOK BAHASAN 2

PERSAMAAN BOOLEAN & PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN METODE K-MAP)


PENDAHULUAN

          Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur Persamaan Boolean dan Penyederhanaan Rangkaian Logika (Menggunakan Metode K-MAP) yang pembahasannya meliputi Aljabar Boolean, K-Map,Jenis” K-Map. Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:

a.     Menjelaskan definisi Aljabar Boolean

b.     Menjelaskan definisi K-Map

c.     Memahami jenis” K-Map


PENYAJIAN

     aAljabar Boolean

        Aljabar Boolean memuat variable dan simbol operasi untuk gerbang  logika. Simbol yang  digunakan pada aljabar Boolean Adalah : (.) untuk AND, (+) untuk OR, dan untuk  NOT. Rangkaian logika merupakan gabungan beberapa gerbang, untuk mempermudah penyeleseian perhitungan secara aljabar dan pengisian tabel kebenaran digunakan sifat-sifat aljabar Boolean.

        Dalam aljabar boolean digunakan 2 konstanta yaitu logika 0 dan logika 1. Etika logika tersebut diimplementasikan kedalam rangkaian logika maka logika tersebut akan bertaraf sebuah tegangan. Kalau logika 0 bertaraf tegangan rendah (aktive low) sedangkan kalau logika 1 bertaraf tegangan tinggi (aktive high). Pada teori — teori aljabar boolean ini berdasarkan aturan — aturan dasar hubungan antara variabel — variabel Boolean.

        b. K-Map

Peta Karnaugh (Karnaugh Map, K-map) dapat digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika yang menggunakan paling banyak enam variable. Dalam laporan ini hanya akan dibahas penyederhanaan   persamaan   logika   hingga   empat   variable. Penggunaan persamaan logika dengan lima atau enam variable disarankan menggunakan program computer.

                c. Jenis-jenis K-Map: 

  • K-Map 2 Variabel

Desain/model pemetaan K-Map 2 variabel dapat dibentuk dengan 2 cara seperti pada Gambar dibawah ini. Pada pembahasan ini, penulis menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut:

  • K-Map 3 Variabel

        Pada K-Map 3 variabel, variabel yang digunakan yaitu 3. Misalnya variabel A, B & C.                           Desain pemetaan K-Map 3 variabel dapat dibentuk dengan 4 cara seperti pada Gambar                           dibawah ini. Pada pembahasan ini, penulis hanya menggunakan desain pemetaan Model 2                        seperti berikut:

  • K-Map 4 Variabel

                    Pada K-Map 4 variabel, variabel yang digunakan. Misalnya variabel A, B, C & D. Desain                        pemetaan K-Map 4 variabel dapat dibentuk dengan 2 cara seperti pada Gambar dibawah                        ini. Pada pembahasan ini, penulis hanya menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti                        berikut:














POKOK BAHASAN 3

MULTILEVEL NAND DAN NOR



         PENDAHULUAN

          Pada pokok bahasan ini kita akan membahas mengenai Multilevel NAND dan NOR yang                  pembahasannya meliputi Dasar Teori Gerbang NAND dan NOR, Merubah rangkaian AND, OR,            NOT menjadi NAND atau NOR saja secara langsung. 
       Sehingga setelah mempelajari bab ini Mahasiswa diharapkan mampu:
      
     a. Memahami Dasar Teori Gerbang NAND dan NOR.
     b. Merubah rangkaian AND, OR, NOT menjadi NAND atau NORsaja secara langsung.


         PENYAJIAN

            Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbang universal, artinya hanya dengan menggunakan         jenis gerbang NAND saja atau NOR saja dapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain     (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: dengan mengimplementasikan gerbang NAND atau NOR,        akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisi input sampai ke sisi output. Keuntungan pemakaian     NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian     seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC logika sehingga kita bisa lebih mengirit biaya dan        juga irit tempat karena tidak terlalu banyak IC yang digunakan (padahal tidak semua gerbang yang        ada dalam IC tersebut yang digunakan).

1.     NAND


Kalau persamaan awal (soal) kita buatkan rangkaian digitalnya, maka akan terlihat rangkaian seperti berikut:


            Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa rangkaian terdiri dari satu buah gerbang NOT, dua buah gerbang AND dan dua buah gerbang OR. lni artinya kita harus membeli tiga macam IC yaitu AND, OR dan NOT, tetapi tidak semua gerbang yang ada dalam IC tersebut terpakai dalam rangkaian.

            Setelah penyederhanaan dengan menggunakan persamaan logika di atas kita dapat membuat rangkaian logika baru dengan gerbang NAND saja yang kalau kita gambarkan rangkaiannya seperti berikut:


2.     NOR
          Selesaikanlah persamaan tersebut dengan menggunakan gerbang NOR saja.
          Jawab:



Sedangkan rangkaian setelah diubah ke bentuk NOR saja adalah sebagai berikut.












POKOK BAHASAN 4

RANGKAIAN ARITMATIKA DIGITAL


   PENDAHULUAN

          Pada pokok bahasan ini kita akan membahas mengenai Rangkaian Aritmatika Digital yang pembahasannya meliputi Adder dan jenisnya, Subtractor dan jenisnya. Sehingga setelah mempelajari bab ini Mahasiswa diharapkan mampu:

a.     Memahami cara kerja rangkaian half adder dan full adder serta  half subtractor dan Buol subtractor.

b.     Membuat rangkaian half adder dan full adder serta half subtractor dan Buol subtractor dari rangkaian kombinasi gerbang logika dasar.

c.     Memahami perbedaan Carry in dengan Carry out terhadap Full Adder serta pengaruh yang di timbulkannya.

PENYAJIAN

1. Adder

            Rangkaian Adder (penjumlah) adalah rangkaian elektronika digital yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner), sementara itu di dalam komputer rangkaian adder terdapat pada mikroprosesor dalam blok ALU  (Arithmetic Logic Unit).

    Jenis-jenis Adder, Yaitu:

        a. Half Adder, adalah suatu rangkaian penjumlahan system bilangan biner yang paling          sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data          bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half adder mempunyai 2 masukan dan 2         keluaran yaitu Summary out (Sum) dan Carry out (Carry).

           Rangkaian ini merupakan gabungan rangkaian antara 2 gerbang logika dasar yaitu X-        OR dan AND.

       b. Full Adder, Rangkaian Full-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi     mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah        inputnya ada 3: A, B dan Cin, sementara bagian output ada 2: Sum dan Cout. Cin ini        dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.

          Rangkaian Full Adder dapat dibuat dengan menggabung 2 buah Half adder. Rangkaian      ini dapat digunakan untuk penjumlahan sampai 1 bit.

2. Subtractor

                          Merupakan Suatu Rangkaian Pengurangan 2 buah bilangan biner,

                    Jenis-jenis rangkaian Subtractor yaitu :

                        a. Half Subtractor, adalah rangkaian Subtractor yang paling Sederhana. Pada dasarnya                               rangkaian half subtractor adalah rangkaian half Adder yang dimodifikasi dengan                                       menambahkan gerbang not. Rangkaian half subtractor dapat dibuat dari sebuah                                       gerbang AND, gerbang X-OR, dan gerbang NOT.

                        Rangkaian ini mempunyai dua input dan dua ouput yaitu Sum dan Borrow Out (Bo).

b. Full Subtractor, Pada Rangkaian full subtractor pin Borrow Out dihubungkan dengan pin Borrow In(Bin) sebelumnya dan pin Bin di hubungkan dengan pin Bout pada rangkaian berikutnya begitu seterusnya. Sehingga pada rangkaian Full Subtractor mempunyai 3 input dan 2 output.

    Rangkaian ini dapat digunakan untuk penjumlahan sampai 1 bit.


POKOK BAHASAN 5

ENKODER DAN DEKODER


         PENDAHULUAN

               Pada pokok bahasan ini kita akan membahas mengenai Enkoder dan Dekoder. Sehingga                   setelah mempelajari bab ini Mahasiswa diharapkan mampu:

           a.     Mengenal rangkaian encoder dan decoder.


         PENYAJIAN

                1. ENKODER

                    Pengertian 

           Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkode data input menjadi data bilangan. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki masukan banyak dalam bentuk line input (decimal) dan memiliki keluaran sedikit dalam format bilangan biner.

     1.     Rangkailah gerbang logika encoder 4 – 2 berikut ini:

   2.     Sambungkan terminal input dengan Interactive Input dan terminal output dengan LED.

   3.     Jalankan program.

   4.     Amati dan catat output terhadap kombinasi keadan input.

                2. DEKODER

                    Pengertian

                   Decoder adalah rangkaian logika yang berfungsi untuk menerima input-input biner dan                           mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Decoder dalam                           rangkaian digital adalah rangkaian kombinasional logika dengan n-masukan (input) dan 2n                    keluaran (output).

 1.     Rangkailah gerbang lokiga dekoder 4 – 2 berikut ini:

 2.     Sambungkan terminal input dengan Interactive Input dan terminal output dengan LED.

 3.     Jalankan program.

 4.     Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.


POKOK BAHASAN 6

MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER


    PENDAHULUAN

  Pada pokok bahasan ini kita akan membahas mengenai Multiplexer dan Demultiplexer. Sehingga

setelah mempelajari bab ini Mahasiswa diharapkan mampu:

              a.     Mengenal Rangkaian Multiplexer dan Demultiplexer

        PENYAJIAN 

     1. MULTIPLEXER

         Pengertian

         Multiplexer adalah rangkaian logika kombinasional yang memiliki satu dari beberapa input (masukan) data yang ada dan meneruskannya sebagai output (keluaran). Secara umum, fungsi multiplexer adalah untuk menyeleksi data yang masuk melalui input (masukan), kemudian memindahkannya pada satu jalur output (keluaran).

1.     Rangkailah gerbang logika Multiplekser 4 – 1 berikut ini:

2.     Sambungkan terminal input dengan Interactive Input dan terminal output dengan LED.

3.     Jalankan program.

4.     Amati dan catat output terhadap kombinasi keadan input.

      2. DEMULTIPLEXER

          Pengertian 

                Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menyalurkan satu masukan (input) ke lebih                 dari satu keluaran (output).  Demultiplexer disebut juga sebagai data distributor                            (penyalur data). Pemilihan saluran untuk keluaran (output) dilakukan oleh sinyal                            kontrol. Sinyal kontrol merupakan sebuah masukan (input) yang berfungsi sebagai alat                 untuk mengarahkan setiap sinyal masukan (input) pada saluran keluaran (output) yang                    dipilih.

1.     Rangkailah gerbang logika Demultiplekser 1 – 4 berikut ini:


2.     Sambungkan terminal input dengan Interactive Input dan terminal output dengan LED.

3.     Jalankan program

4.     Amati dan catat output terhadap kombinasi input.


Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Terimakasih


Wassalamualaikum Wr.Wb.

RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

          RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK MODUL 1-6     Disusun Oleh: Nama : Loranti Valentina NIM :231080200049 Kelompok...